Teori Perusahaan
TEORI PERUSAHAAN
Sebuah perusahaan
adalah unit teknis dimana suatu komoditi diproduksi. Pengusahanya (pemilik dan
manajer) memutuskan berapa banyak dan bagaimana komoditinya akan diproduksi,
serta memperoleh keuntungan atau menanggung keruginan dari keputusannya.
Seorang pengusaha melakukan transformasi input menjadi output, dengan syarat
ikatannya adalah aturan teknik yang dikhususkan atau dispesifikasi oleh fungsi
produksinya. Perbedaan antara penerimaan dari penjualan outputnya dengan biaya
inputnya merupakan keuntungan atau kerugian yang ia peroleh.
Fungsi produksi
pengusaha memberikan ekspresi matematik mengenai hubungan antara jumlah input
yang dia gunakan dengan jumlah output yang dia produksi. Konsepnya sangat umum.
Fungsi produksi tertentu mungkin menampilkan titik tunggal, fungsi tunggal
kontinyu atau diskontinyu ataupun menampilkan sebuah sistem ersamaan. Bab ini
dibatasi untuk fungsi produksi dengan fungsi tunggal kontinyu, dan dengan
turunan parsial turunan pertama dan keduanya bersifat kontinyu. Awal
analisisnya dibangun untuk kasus yang sederhana dimana dua input dikombinasikan
untuk menghasilkan output tunggal, dan kemudian diperluas untuk kasus yang
lebih umum.
Input adalah barang
dan jasa yang memiliki kontribusi terhadap produksi sebuah output. Seorang
pengusaha biasanya akan menggunakan beragam input untuk memproduksi sebuah
output. Beberapa inputnya merupakan output bagi perusahaan lain. Sebagai
contoh, baja adalah input untuk produsen kendaraan dan barang itu adalah output
perusahaan baja. Input lainnya-semacam tenaga kerja, lahan dan sumber daya
mineral bukan input hasil produksi. Untuk periode waktu tertentu, input
diklasifikasikan masing-masing sebagai input tetap dan variabel. Input tetap
diperlukan untuk produksi, tapi jumlahnya tidak berubah seiring dengan
perubahan jumlah output yang diproduksi. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh
pengusaha kurang memperhatikan maksimisasi keputusan jangka pendek. Jumlah
input variabel yang dibutuhkan, pada pihak lain, tergantung pada jumlah output
yang diproduksi. Perbedaan antara input tetap dan variabel adalah temporal.
Input yang bersifat tetap untuk suatu periode waktu akan bersifat variabel
untuk jangka panjang.
Analisis formal
mengenai perusahaan serupa dengan analisis konsumen dalam beberapa hal.
Konsumen membeli komoditi yang menghasilkan kepuasan, sedangkan pengusaha
membeli input yang menghasilkan komoditi. Konsumen memiliki fungsi kegunaan,
sedangkan perusahaan memiliki fungsi produksi. Persamaan anggaran konsumen merupakan
fungsi linear dari jumlah komoditi yang dibelinya, sedangkan persamaan biaya
perusahaan yang kompetitif merupakan fungsi linear dari jumlah input yang
dibelinya.
Perbedaannya,
fungsi kegunaan bersifat subyektif, dan kegunaan tidak memiliki pengukuran
kardinal yang ambigu, sedangkan fungsi produksi adalah tujuan, dan output
perusahaan dapat diukur dengan mudah. Sebuah perusahaan memungkinkan untuk
menghasilkan produk lebih dari satu. Proses maksimisasi pengusaha diarahkan
pada konsumennya. Konsumen rasional memaksimisasi kegunaan untuk pendapatan
tertentu. Tindakan yang analog untuk pengusaha adalah memaksimisasi jumlah
outputnya untuk tingkat biaya tertentu, akan tetapi seringkali ia
mempertimbangkan biaya variabelnya. Dia mungkin harus meminimisasi biaya untuk
memproduksi tingkat output tertentu, atau memakmsimisasi keuntungan yang dia
capai dari produksi dan penjualan sebuah komoditi.
Masalah seorang
pengusaha yang menggunakan dua input untuk memproduksi output tunggal
didiskusikan dalam tiga bagian pertama bab ini. Bagian pertama mencaku sifat
fungsi produksi dan penurunan kurva produktivitas dan isoquant, bagian kedua
mencakup alternatif pola perilaku optimisasi. Pada Bagian 4-4, fungsi biaya
diturunkan dari hubungan produksi. Masalah seorang pengusaha yang menggunakan
satu input untuk memproduksi dua output diuraikan pada Bagian 4-5, dan
analisisnya digeneralisasi pada Bagian 4-6.
4-1 KONSEP DASAR
Fungsi Produksi
Pertimbangkan
sebuah proses produksi yang sederhana dimana seorang epngusaha menggunakan dua
variabel input (X1, dan X2) dan satu atau lebih input tetap untuk memproduksi
sebuah output tunggal (Q). Fungsi produksinya menyatakan bahwa jumlah outputnya
(q) sebagai fungsi dari jumlah input variabelnya (x1, dan x2) :
q = f(x1, x2) 4-1
dimana persamaan
4-1 diasumsikan fungsinya kontinyu dimana turunan parsial pertama dan keduanya
eksis. Fungsi produksi hanya diartikan untuk nilai non negatif dari tingkat input dan output. Nilai
negatif tak memiliki arti (meaningless) dalam konteks ini. Daerah asal (domain)
fungsi produksi tidak mencakup semua kuadran non negatif, dan berbeda untuk
setiap kasus. Fungsi produksi diasumsikan meningkat (increasing), contohnya
bila f1 > 0, dalam daerah asalnya. Dengan perkataan lain diasumsikan
merupakan fungsi yang sangat seolah cekung (strictly quai-concave) ketika
output dimaksimisasi atau biaya diminimisasi, dan fungsinya cekung ketika
keuntungan dimaksimisasi.
Perusahaan dapat
menggunakan beragam kombinasi input X1 dan X2 untuk memproduksi tingkat output
tertentu. Kenyataannya, ketika persamaan 4-1 kontinyu, beberapa kombinasi yang
memungkinkan sifatnya infinite atau tak hingga. Teknologi pengusaha adalah
semua informasi mengenai kombinasi input yang diperlukan untuk menghasilkan
outputnya. Teknologi tersebut mencakup semua kemungkinan fisik. Teknologi yang
dinyatakan dalam kombinasi tunggal dari X1 dan X2 dapat digunakan dalam beragam
cara dan karenanya dapat menghasilka beragam tingkat output. Pemilihan
kombinasi input terbaik untuk produksi tingkat ouput tertentu tergantung pada
input dan harga output dan subyek analisis ekonomi.
Tingkat input dan
output adalah tingkat arus per unit waktu. Periode waktu untuk arus ini, dan
karenanya fungsi produksi jangka pendek didefinisikan sebagai syarat ikatan
dari tiga restriksi umum : (1) harus pendek sedemikian hingga pengusaha tidak
dapat mengubah tingkat input tetapnya, (2) harus pendek sedemikian hingga
keadaan fungsi produksinya tidak berubah hingga ada pengembangan teknologi, dan
(3) harus panjang untuk melengkapi proses teknis yang diperlukan. Pemilihan
periode waktu tertentuu dalam batas tertentu sifatnya arbitrer atau daat
dipertukarkan. Analisis dapat digeser ke arah jangka panjang melalui relaksasi
kondisi (1) dan mendefinisikan fungsi produksi untuk jangka panjang untuk
membuka variasi input tetap. Perbedaan utama antara analisis jangka pendek dan
jangka panjang dalam jumlah input variabel. Seluruh hasil jangka pendek akan
mengubah bentuk jangka panjang.
Maksimisasi Keuntungan
Kondisi
4-20 menyatakan bahwa keuntungan harus menurun seiring dengan penambahan input
X1 atau X2. Ketika p > 0, kondisi 4-20 memerlukan
bahwa MP kedua input harus menurun. Jika MP salah satu input meningkat, maka
sebuah pergerakan kecil dari titik dimana kondisi turunan pertama terpenuhi
akan menghasilkan kenaikan dalam nilai MPnya. Bila harga inputnya konstan, maka
pengusaha dapat meningkatkan keuntungannya dengan meningkatkan jumlah
penggunaan input tersebut.
Kondisi
4-20 dan 4-21 menunjukkan bahwa fungsi produksi berbentuk stricltly concave di
seputar/sekeliling dimana kondisi turunan pertamanya terpenuhi dengan x1,
x2 ³ 0. Solusinya dibatasi untuk wilayah strictly concave dari fungsi
produksi dengan tingkat input dan output yang non negatif. Bila fungsi produksi
tidak memiliki wilayah, maka solusi maksimisasi keuntungan persaingan, dari
tipe yang digambarkan disini, tidak akan tercapai. Jika fungsi produksi
strictly concave, maka titik dimana kondisi turunan pertamanya terpenuhi adalah
solusi maksimisasi keuntungan yang unik.
4-3. Permintaan Input
Permintaan
input produsen diturunkan dari permintaan komoditi yang mereka produksi. Fungsi
permintaan inputnya dicapai dengan memecahkan kondisi turunan pertama (4-19)
untuk x1 dan x2 sebagai fungsi dari r1 dan r2 dan p. Ini adalah definisi untuk
wilayah strictly concave dari fungsi produksinya dimana kondisi turunan
keduanya terpenuhi. Fungsi permintaan input produsen analog dengan fungsi
permintaan fungsi permintaan ordiner dalam beberapa pertimbangan. Dari
persamaan 4-19 terlihat bahwa fungsi permintaan input sifatnya homogen derajat
satu dalam tiga harga.[1]
Elastisitas permintaan setiap input dapat ditentukan dalam merespon harga kedua
input tersebut. Kurva permintaan input untuk X1 diperoleh dengan
menggambar fungsi permintaan input sebagai fungsi dari r1 sendiri
dengan asumsi bahwa r2 dan p merupakan parameter tertentu.
Ekspresi maksimisasi keuntungan menjadi
L = f(x1, x2) + m(kC – kr1x1 – kr2x2)
Bila k ¹ 0, maka C – r1x1 – r2x2 = 0
f1/f2 = r1/r2
Pecahkan
persamaan ini untuk x1 dan x2, maka fungsi permintaannya
adalah:
dimana
g = 1- a - b. Permintaan untuk setiap input akan menurun seiring dengan kenaikan
dala r1 dan r2, dan akan meningkat seiring dengan
kenaikan p.
Seiring
dengan perubahan harga, produsen akan mengubah tingkat inputnya untuk memenuhi
kondisi turunan pertama (4-19). Diferensiasikan persamaan 4-19 secara total dan
atur termnya,
pf11 dx1 + pf12 dx2 + f1
dp = dr1, atau pf11 dx1
+ pf12 dx2 = - f1 dp + dr1
pf21 dx1 + pf22 dx2 + f2 dp = dr2, atau pf21 dx1 + pf22 dx2 = - f2 dp + dr2 4-23
Dalam
ekspresi matrik,
Determinannya
adalah pD = p(f11f22 – f122) > 0,
melalui asumsi strict concavity.
Pecahkan
persamaan 4-23 untuk dx1 dan dx2 melalui aturan Cramer,
Bagaimana
dampak perubahan harga input x1 dan x2 ? Untuk
menjelaskan dampak perubahan r1 terhadap permintaan input x1
dapat dilakukan dengan cara membagi persamaan 4-24a dengan dr1,
dengan asumsi dr2 = dp = 0. Hasilnya adalah
¶x1/¶r1 = f22/pD < 0 4-25a
Persamaan
4-25 menjelaskan arah perubahan permintaan input x1 dalam merespon
perubahan harganya. Efeknya adalah negatif. Ini terjadi karena asumsi bahwa p
> 0 dan f22 < 0 (syarat maksimisasi dari turunan kedua fungsi
produksi), dan karena determinannya positif, D > 0, maka tandanya tidak
ambigu lagi bahwa ¶x1/¶r1 < 0, negatif.
Untuk
menjelaskan dampak perubahan r2 terhadap permintaan input x1,
dapat dilakukan dengan cara membagi persamaan 4-24a dengan dr2,
dengan asumsi dr1 = dp = 0. Hasilnya adalah
¶x1/¶r2 = -f12/pD 4-25b
Derivatif
ini akan memiliki tanda terbalik dengan turunan parsial silang f12.
Dalam banyak kasus yang dipertimbangkan oleh para ahli ekonomi, menyatakan
bahwa suatu kenaikan jumlah suatu input akan meningkatkan MP input lainnya;
yang ditunjukkan oleh f12 > 0. Karena itu, suatu kenaikan pada
harga suatu input biasanya akan mengurangi penggunaan input lainnya.
Selanjutnya,
untuk menjelaskan perubahan harga output terhadap permintaan input x1,
dapat dilakukan dengan membagi persamaan 4-24a oleh dp, dengan asumsi dr1
= dr2 = 0.
Secara
normal, suatu kenaikan pada harga input akan menyebabkan kenaikan permintaan
input, dan derivatif ini adalah positif. Bila f12 < 0, maka f2f12
secara absolut akan lebih besar dari f1f22.
Label: Mikroekonomi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda